Pada masa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tepatnya tanggal 27
Agustus 1945, organisasi Angkatan Pemuda Indonesia (API) termasuk didalamnya
Perhubungan API telah diresmikan, tidak berapa lama API diubah namanya menjadi
Tentara Keselamatan Rakyat (TKR). Beberapa anggota TKR yang diperkirakan
memiliki pengetahuan perhubungan dihimpun dalam satu kelompok yang dinamakan
seksi PHB TKR Kutaraja (sebagai cikal bakal Komlekdam-I/IM). Namun, tahun 1946
terjadi perubahan PHB TKR Kutaraja menjadi PHB TRI. Berbagai jenis radio yang
diperoleh baik dari sitaan maupun selundupan dirakit menjadi perangkat radio
yang dapat digunakan.
Dengan
dibentuknya Komando Daerah Militer Aceh (KDMA) pada tahun 1956, kemudian
dilengkapi dengan dinas jawatan diantaranya adalah Perwira Perhubungan Komando
Daerah Militer Aceh disingkat PHB KDMA. Pada tahun 1958 seiring dengan
organisasi TNI AD yang mengalami perubahan, yaitu teritorium dihapuskan dan
diganti dengan Komando Daerah Militer (KODAM), sehingga sebutan Komando Daerah
Militer Aceh (KDMA) berubah menjadi Komando Daerah Militer-I/Iskandar Muda
(KODAM-I/IM) diikuti dengan terbentuknya Hubdam-I/IM.
Pada
tahun 1961 Hubdam-I/ IM mendapat tambahan personel dari bekas anggota DI/TII
yang menyerahkan diri dan mendapat amnesti dari Presiden, kemudian mereka
diberikan pendidikan pengetahuan perhubungan selama 6 bulan yang
diselenggarakan di Markas Hubdam-I/IM.
Berdasarkan
Keputusan Kasad Nomor : Kep-46/VII/1979 tanggal 9 September 1979, Pangdam-I/IM
mengeluarkan Keputusan Nomor: Kep-72/VIII/1980 tanggal 8 Agustus 1980 tentang
perubahan sebutan Hubdam-I/IM menjadi Komlekdam-I/ IM.
Namun,
pada tahun 1985 kembali terjadi perubahan organisasi, sesuai dengan Surat
Perintah Pangdam I/ IM Nomor Sprin/225/II/1985 tanggal 28 Februari 1985,
Komlekdam I/IM berubah status menjadi Komlekdam I/BB terhitung mulai tanggal 1
April 1985. Pelaksanaan alih status Kolekdam I/IM menjadi Sub Hubdam I/BB
diselenggarakan pada tanggal 25 April 1985, yaitu setelah pelaporan Ka
Komlekdam I/IM bersama staf kepada Pangdam I/IM.
Berdasarkan
Skep Kasad Nomor : Skep/01/I/2002 tanggal 29 Januari 2002 tentang pembentukan
Kodam IM, termasuk di dalamnya pembentukan Hubdam IM yang personel dan
materielnya berasal dari Hubyah Rem-011/Lilawangsa dan Hubyah Rem-012/Teuku
Umar maka Hubdam-I/BB sejak diberlakukannya Skep Kasad diatas hanya meliputi 4
Satuan Hubyah yaitu :
1) Hubyah
Rem-022/Pantai Timur di Pematang Siantar
2) Hubyah
Rem-023/Kawal Samudera di Sibolga
3) Hubyah
Rem-031/Wira Bima di Pekan Baru
4) Hubyah
Rem-032/Wira Braja di Padang
Pada
pertengahan tahun 2003 Markas Hubdam IM mulai dibangun, sehingga Kahubdam IM
dan
prajurit pada saat itu mulai bisa menata kembali pangkalannya. Motivasi kerja
personel pun lambat laun bertambah baik karena dapat memberikan rasa nyaman dan
aman dalam pelaksanaan tugas di markas Hubdam IM yang baru. Pada tahun 2002
sampai dengan tahun 2005 dahulu tugas Hubdam IM penuh dengan masa-masa sulit,
karena waktu itu diwilayah propinsi NAD sedang terjadi konflik antara GAM dan
TNI. Kemudian pada akhir pasca MoU damai antara RI dan GAM setelah konflik
selama tiga dasawarsa merupakan waktu yang tepat memulai babak baru dengan
melakukan pembenahan melalui pembinaan satuan meliputi organik militer maupun
fungsi teknis perhubungan, dan ketika itu peluang untuk mendapatkan Alkom baik
Alkom alih aset dari Satgaskomlek Koopslihkam maupun Alkom yang baru baik
pengadaan BRR maupun pengadaan pusat seperti Senhub mobil, Senkom Fixed, Alkom
Simulcast yang semua itu adalah sarana komunikasi yang cukup modern dimasa
sekarang. Hal ini sebagai upaya dalam rangka menunjang tugas pokok Kodam IM.